Abu Laits as-Samarqandi mengatakan,
“Jika ortu meninggal dunia dalam keadaan marah dengan anaknya apakah anak masih bisa membuat orang tua ridho kepada anak setelah wafatnya ortu? Jawabannya adalah bisa dengan tiga cara:
- Men-sholih-kan diri karena tidak ada yang lebih disukai ortu dibandingkan dengan keshalihan anak.
- Menjalin hubungan baik dengan kerabat dan teman dekat orang tua
- Mendoakan orang tua agar mendapatkan ampunan Allah, mendoakan kebaikan untuk orang tua secara umum dan bersedekah atas nama orang tua.
(Tanbih al-Ghafilih hlm 124-125, Dar Ibnu Katsir)
Kiat pokok menshalihkan diri adalah:
- Semangat untuk serius belajar agama.
- Berkawan dengan dengan orang-orang shalih baik di dunia nyata maupun dunia maya.
- Akrab dengan tempat-tempat kebaikan semisal masjid, tempat majelis ilmu.
Seorang anak yang shalih itu mendoakan orang tua minimal lima kali dalam sehari semalam yaitu di akhir sholat wajib baik sebelum salam ataupun setelah salam.
Doa yang dipanjatkan kepada Allah adalah memohon agar Allah melimpahkan kasih sayang dan ampunan-Nya untuk orang tua, diluaskan alam kuburnya, dimudahkan dalam menjalani proses hisab dll.
Sedekah atas nama orang yang sudah meninggal dunia itu manfaat dan sampai baik orang tua ataupun bukan dengan sepakat ulama sebagaimana yang diutarakan oleh Imam an-Nawawi.
Sedekah atas nama orang tua yang paling bermanfaat adalah wakaf yang dikelola dengan baik sehingga manfaatnya terus mengalir.
Sudahkah kita bersedekah jariyah atas nama orang tua kita masing-masing?
Sudahkah hari ini kita doakan orang tua kita?
Semoga Allah berikan kepada penulis dan semua pembaca tulisan ini anak keturunan yang berbakti, yang tidak pernah bosan mendoakan kebaikan untuk kita. Aamiin.
Penulis: Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I.